Sabtu, 18 Agustus 2018

Baadah subuh dikotajambi.

Malam, ah tidak pagi maksudku hehe
Sudah pukul 3 pagi, beginilah kerjaan dikos sesekali aku memang rindu rumah.
Tapi aku memang wanita pembosan, bagiku hidup tanpa aturan ditemani ipanda hape asusku sudah lebih dari cukup.
Kemarin 3 agustus 2018 sahabat sekaligus sepupuku dari kecil menikah, ah tidak disangka mita si kecil itu yang dulunya selalu bersepeda berdua denganku kini telah memiliki seseorang yang slalu disampingnya, azriel lelaki beruntung itu, jaga sahabatku ya, 
Lalu kalian bisa menebak sendiri bagaimana orang2 melempar pertanyaan padaku " kamu kapan" yaaa
Padahal skripsiku saja belum saja lalu, mereka lupa kalau salah satu syarat pernikahanku nanti yaitu menyelesaikan wisuda dan bekerja.
Lalu aku harus menemukan seseorang yang seperti harapanku.
Aku memang sudah memasang list dari dahulu ketika dewasa menjiwaiku

Namun aku juga membuat pengecualian.
Andai ada kekurangannya didalam list2 lucu itu, aku bisa memaklumi jika cinta diatas segalanya.
Aku tidak tau juga orang seperti apa yang aku dambakan
Ya memang seperti adit namun masih ada 10 persen darinya yang masih kuragukan, jadi adit tidaklah lagi sepenuhnya lelaki yang kuinginkan menjadi pengazan anakku nanti, selanjutnya ali ? Ah tidak
Aku hanya terlalu manjah dan terlena dalam pelukan ali sehingga aku menutupi kegelapan minesnya.
Apa saja sih ? Banyak sekali dan aku selalu tau itu. Jadi aku juga tidak mengharapkan lelaki yang sepertinya walaupun ada harapan yang pernah tertanam disana, aku hanya mau lelaki sederhana yang bisa membuatku percaya dan iapun sebaliknya.
Lalu kita bangun semua dengan kesederhanaan, cukup aku cinta dan kaupun sebaliknya
Aku selalu ingat kataku sendiri kalau cinta diatas segalanya. Lalu ibuku kembali menawarkan seseorang, adik dari mantan calon suami ku yang dulu. Tidak kah mereka jerah kalau jodohku tidaklah disana. Aku ingin orang jauh ibu
Aku tidak ingin orang dekat. Aku suka menelusuri dunia, aku suka hal2 yang baru, aku suka bepergian kemana saja, aku suka menghirup udara dari tempat2 jauh. Jadi sudahlah berpikir bahwa aku akan menyerah dan mengikuti ingin kalian yang konyol itu. Kau tau menikah harus didasari cinta juga, dan itu point utamanya, aku tidak mungkin menikah dengan sembarang orang padahal aku tau seumur hidup aku dengannya bertemu setiap pagi, kurasa masih ada waktu perihal umur itu hanyalah angka, aku tidak akan telat ibu, aku hanya ingin yang dijanjikan tuhan, aku hanya mau yang terbaik. Jadi untuk sekrang memang hatiku tidak dimiliki siapa2 tidak ada pula penghuninya, hanya tuhan yang tau kapan dia datang dan menetap. Aku masih setia menanti, segeralah bertemu wahai calon imam. Biar tidak banyak masalah, biar tak banyak kesalahan yang kulakukan, biar tak terluka pula hatiku atau hati anak orang, biar tak resah pula hati keluargaku. Ya kalau mau hehe
 Kalau belum siap yasudahla bersenang-senang la.
Jangan terlalu nakal dan ingat rumah pulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar